Jalan Kehidupan

            
             Mampukah kita melewatinya !? hidup adalah perjalanan. Ia terus berjalan dan terus berjalan selamanya begitu. Sampai kapankah ? sampai Allah menghentikannya. Kwalitas dan nilai sebuah perjalanan lebih diutamakan dari pada kwantitasnya,  bukan banyak sedikitnya waktu dalam perjalanan yang menjadi ukuran  Kebaikan dan keburukan, melainkan niat dan amal perbuatan apa yang kita lakukan itulah yang di nilai.
            Layaknya orang yang dalam perjalanan seyokyanya kita membawa bekal, niat dan amal itulah bekalnya. Dalam perjalanan banyak yang dialami, dipastikan kita akan mengalami suka dan duka, terluka, melukai atau dilukai, tersesat atau disesatkan, mendzalimi atau dizalimi, bahagia dan derita, datang dan pergi. Kesemuanya adalah kelaziman dalam kehidupan. Semua mesti dilewati tanpa pilihan lain. Dan pada akhirnya kita harus pandai-pandai menyembuhkan  dan mengatasinya sendiri. 
            Setiap perjalanan bagaimanapun buruk yang dirasakannya pasti memiliki nilai positif yang sama banyaknya sesuai dengan seberapa banyak kita berusaha mengatasinya. Dia memberi manfaat bagi siapa saja yang mampu mengambil manfaat darinya. 
            Setiap orang laki-laki dan perempuan akan bertanggung jawab atas perbuatanya sendiri-sendiri. Semua peristiwa dan perjalanan yang dialami seseorang berhubungan satu sama lain, apa yang telah kita perbuat itulah yang kan kita tuai. Mereka tahu apa yang diperbuat baik atau buruk, Namun begitu banyaknya manusia yang mengingkarinya. Keburukan dijadikan kebaikan, kebaikan dijadikan keburukan hanya untuk mempertahankan keegoan dan kesenangan sesaat. Konflik ini akan terjadi dalam diri kita sendiri atau dengan diluar, begitulah manusia sepanjang perjalanan hidupnya. 
            Bagaimana menyikapi, mengatasi, dan menghadapinya  jawabannya adalah kitab suci dan suri tauladan serta ajaran norma-norma yang berlaku di sekitar kita.